Semua orang harus tetap bersih, itu pasti. Mandi adalah cara yang paling penting
untuk menjaga kesehatan tubuh dan melindungi diri dari infeksi, bakteri, dan
penyakit.
Menjaga kebersihan diri juga penting untuk kepercayaan diri dan kesejahteraan
emosional. Tujuan utama untuk mandi adalah untuk menumpas kotoran dan bau.
Sementara beberapa orang lebih menyukai bersantai berendam air hangat di
bathtub, yang lain lebih memilih kenyamanan mandi di bawah pijatan air deras
dari pancuran air, terutama di pagi hari sebelum bersiap untuk memulai hari.
Atau, Anda justru lebih memilih ritual mandi yang ringkas dengan
guyuran air dingin menyegarkan dari gayung?
Pilihan menggunakan satu cara atau yang lainnya merupakan selera
pribadi. Entah itu mandi dengan shower, di bathtub, atau dengan gayung, semua
ada plus minusnya masing-masing.
Mana yang lebih hemat air?
Pancuran air alias shower bisa memompa hingga 9,5 liter per
menit, jadi sesi membersihkan badan dalam 10 menit saja hanya akan membuang air
sekitar 95 liter. Tetapi, jika shower Anda dilengkapi dengan opsi aliran
rendah, maka volume air yang akan terbuang justru akan lebih banyak, yaitu
sekitar 475 liter per menitnya.
Sebagai perbandingan, sebuah bathtub standar bisa menampung air hingga
190 liter saat Anda berendam. Bagaimana kalau mandi dengan gayung? Sebuah bak
mandi berdiri berukuran standar bisa menampung air hingga 270 liter.
Mana yang lebih cepat?
Umumnya, mandi di bawah pancuran air shower lebih hemat air, waktu, dan
energi ketimbang harus menunggu pemanas air aktif sebelum mulai mengisi bak
hingga penuh.
Rata-rata, mandi dengan shower hanya menghabiskan waktu 8-10 menit.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7,5 menit untuk mengisi bak mandi atau bathtub
hingga penuh dengan keran air standar berdaya 23 liter per menit.
Daripada menunggu pemanas air bekerja untuk bisa mendapatkan suhu air
yang hangat, mengisi bak, dan kemudian baru mulai berendam atau sibuk
jebar-jebur dengan gayung, Anda dapat langsung menyalakan tombol keran air
hangat dan berdiri di bawah pancuran menyambut segarnya rintik air.
Ketika Anda tak punya banyak waktu, membersihkan tubuh di bawah
pancuran air membuang waktu lebih sedikit untuk memberikan Anda tambahan waktu
untuk berleha-leha sejenak di meja makan saat sarapan.
Mana yang lebih efektif untuk
membersihkan?
Berendam di bathtub menjadi cara terbaik untuk bersantai dan menikmati
waktu pribadi Anda. Selain itu, Anda bisa melakukan banyak eksperimen saat
berendam dengan membuat busa, menambahkan minyak esensial, atau bahkan
menggunakan bath bomb, untuk meningkatkan rileksasi atau
meningkatkan kualitas kulit.
Berendam sangat baik, karena uap dari air hangat dalam bathtub dapat
membantu membuka pori dan meluruhkan kotoran yang menempel. Tetapi, segala sel
kulit mati dan kotoran yang rontok dari tubuh Anda akan bercampur dalam air
rendaman tubuh Anda, belum lagi dengan residu sabun dan shampo yang Anda gunakan. Hiiy…
Untungnya, ada solusi sederhana untuk menyiasati ini: bilas dengan
air bersih setelah Anda keluar dari bak mandi.
Mandi dengan shower atau gayung bisa menyegarkan dan mengembalikan
tingkat energi, terutama dengan shower yang memiliki fasilitas pijatan air.
Kotoran bisa hanyut segera menuju drainase.
Jika tubuh Anda sangat kotor, misalnya setelah bermain olahraga di luar
ruangan, mungkin bermanfaat untuk membilas tubuh langsung di bawah pancuran air
atau dengan gayung, bukan dengan berendam. Atau, jika Anda masih ingin
berendam, Anda bisa membilas tubuh Anda sebelum masuk ke dalam bathtub,
sehingga sisa kotoran tidak tersisa di kulit.
Mana yang lebih aman?
Cara yang manapun ternyata membawa risiko cedera, walaupun terbilang minim dan bisa
dicegah. Saat mandi dengan shower atau gayung, Anda mungkin terpeleset dan jatuh
di kamar mandi. Familiar dengan adegan ini?
Jika Anda berendam di bathtub, Anda mungkin sangat terlena hingga
ketiduran, atau peluang terburuknya, pingsan, dan tenggelam.
Dilansir dari Detik Health,
dr Andra Azwar, SpPD dari RS Royal Taruma Jakarta, mengungkapkan bahwa
orang-orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi fisik tidap prima,
sebaiknya mandi menggunakan shower saja, daripada berendam di bathtub atau
dengan gayung. Alasannya, tangan akan lebih cepat lelah untuk bolak-balik
menciduk air dengan gayung atau mereka memiliki masalah punggung yang akan
menyulitkan mereka saat mengangkat gayung.
Selain itu, untuk kedua golongan ini, berendam mungkin juga tidak
menjadi pilihan utama, kecuali jika dalam pengawasan penuh orang lain untuk
menghindari risiko cedera atau tenggelam.
Berendam atau dengan gayung, yang penting selalu menguras bak mandi
untuk membersihkan endapan di dasar bak, sehingga menghindari risiko demam
berdarah karena rutin menguras kamar mandi akan mencegah nyamuk untuk bersarang
dan bertelur. Selain itu, menguras bak mandi juga penting supaya lumut tidak
bertumbuh liar.
Mana lebih sehat?
Bathtub Elite |
Berendam, diguyur air dingin, atau di bawah pancuran air, ketiganya
memiliki manfaat kesehatan yang berbeda.
·
Berendam air hangat akan meningkatkan mood dan mengusir rasa kesepian.
Berendam juga membantu melembapkan kulit Anda, asal suhu air tidak terlalu
panas. Terlebih lagi, berendam di bathtub adalah cara jitu melepas stres. Selama berendam, Anda bisa
melakukan sejumlah akitivitas lain, misalnya mendengarkan musik, santai membaca
buku ditemani segelas wine, hinga mani-pedi sendiri.
·
Shower air hangat bisa meringankan pegal linu di punggung dan sakit otot.
Mandi di bawah pijatan air hangat juga membantu meringankan kecemasan. Uap yang
terkumpul selama Anda mandi juga berfungsi sebagai dekongestan alami ketika
Anda sedang flu.
·
Diguyur air dingin dengan gayung atau shower bisa meningkatkan mood
Anda. Selain itu, segarnya cipratan air dingin akan membangunkan Anda, tidak
mengeringkan kulit atau rambut, menstimulasi penurunan berat badan, mempercepat
pemulihan otot, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar